Seperti hari - hari kemarin, hari ini datang dengan biasa. Tanpa ada kelap - kelip di langit, mendung sudah datang lebih awal rupanya. Di ujung batas malam ada harap yang terucap, bersimpuh di naungan yang paling Agung, masih di bulan yang suci. Berharap siang segera datang, terlalu lama malam menggantung. Sembunyikan senyum yang dulu lepas, mengikat jiwa yang dulu bebas, muramkan wajah yang dulu cerah. Berdiri bercermin, tak ada garis yang mengiris wajah, cuma terlihat lelah dan sedikit marah. Menyelam ke dasar hati, mencerna yang telah lewat, bangunkan niat yang lelap. Jalan terentang lebar, ada cahaya mulai berbinar, raga masih sanggup menerjang hujan, kalahkan nalar yang mulai jadi pengecut. Dari hari ini menjalani hari, dari titik awal lagi. Meski sulit memberi maaf pada diri sendiri, atas apa yang sia-sia. Berkaca pada yang lalu, berdiri di saat ini, bersiap untuk yang datang.
" Thank's to Allah atas semua keindahan yang telah diberikan setelah teguran Mu yang cukup keras. Sebuah nikmat, Kau masih sayang pada seorang aku yang sangat nakal"
To day is my birthday
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment